The Colorful Life Of 'Dusun' Vongola

hah?? mksdnya gimana lirina?? upload ke ff.net??

iya, aku taruh di ffnet. tapi kuedit dan k tambahin dikit.

http://www.fanfiction.net/s/8481071/1/The-Colorful-Life-Of-Dusun-Vongola

silakan di lihat

lanjutin aja lirina.. boleh kok.. ini FF yg bs dilanjutin ama member2 disini.. FF bersama

Sepasang muda mudi berjalan
beriringan, rambut sama-sama hitam lurus, mata sama-sama menatap tajam satu
sama lain. Pakaian juga sama-sama kaos seragam ungu bertuliskan 'I LOVE DUSUN
VONGOLA' di punggung dan dibagian dada kiri ada tulisan 'Giotto Ganteng' yang
kata gantengnya dicoret kemudian diatasnya ditulisi kata 'OON' (sebenarnya cuma
milik beberapa orang aja yang begitu). Bergantian mereka menguap sambil
keliling desa, padahal orang lain pada enak-enak mendekam dalam selimut tebal
tapi mereka -tepatnya yang cewek- kena undian buat ronda keliling desa.


.


Lirina : napa aku malah kena tugas
ronda? Bukannya ini tugas laki-laki?


.


Keluh Lirina, bahkan kakaknya nga mau
menggantikan dia buat ronda hingga sempat terjadi BAKA alias bertengkar ala
kakak adik. Ryouhei milih tidur dengan alasan besok mesti kerja. 'sungguh tak
ber-peri'keadikan!', itu kata Lirina sebelum ia diseret oleh hansip desa yang
luar biasa ganteng kalau kata Furiez namun bagi Lirina adalah luar binasa
nyebelin, sadis, dll.


.


Hibari : bukannya kau laki-laki?


Lirina : oi, kau ini sepertinya minus
100 ya? Nga bisa bedain laki dan perempuan! *pukulan yang dilayangkan ke perut
Hibari dengan mudahnya dihindari*


Hibari : Karena gendermu memang tak
jelas layaknya cacing dan siput alias Hermaprodit. *senyum ngejek*


Lirina : elo ndiri apa? Kejantananmu
meragukan kalau melihat hobymu yang mengumpulkan benda lucu! Lagian masa cowo
cosplay jadi cewe?! wadaw! *dijitak*


Hibari : sejak kapan gua kayak
begono?! Enak aja lu cuap-cuap tanpa bukti!


Lirina : ada kok, di rumah ada foto
waktu kita TK. Kamu pake wig panjang, gaun ala snow white dan-glekh!


Hibari : lanjut ngomong, mati loe!
*pentungan Hibari udah di leher Lirina*


Lirina : Kalau gue mati, sapa yang
ngeladenin elu buat-


.


Suara gemerisik membuat keduanya siaga
dan berhenti adu mulut. Sama-sama pasang pose siaga dan saat sebuah bayangan
melesat dari semak. Hibari malah menahan sobat kecilnya.


.


Lirina : napa sih?!


Hibari : liat tuh.


"Nya...ow?" seekor kucing
yang tengah menggondol ikan goreng menatap mereka dengan penuh tanda tanya
kemudian melenggang dengan santai. Mereka langsung mengenali kucing milik siapa
itu karena bulunya yang khas.


Lirina : bah, tuh kucing Gokudera
bikin kaget aja. Insting hewan moe-mu berguna juga ya? *dijitak* aw...aku kan
muji!


Hibari : pujian macam apa itu?!


Furiez :*entah kenapa tiba-tiba muncul
dari semak-semak* aku mau liat!!! Aku mau lihat!


.


Saking kagetnya kedua anak manusia -ya
ea lah manusia, masak anak gorila *author dibakar*- kambuh kebiasaannya saat
kecil yaitu saling menutup mulut masing-masing supaya nga ada yang teriak
latah.


.


Furiez : he? Kalian kenapa? *nga
nyadar akan perbuatannya*


Lirina : Fu-fur...ngapain kau muncul
dari sana?!


Furiez : eh..., etto...aku tadi liat
kalian lewat depan rumah makanya kususul biar bisa bareng ronda.


Hibari : terus...?


Furiez : Hehehehe, karena tadi dia
nyebut soal foto Hibari kecil pakai kostum snow white...aku pengen
liat...*merona memegang pipinya sambil ngeces, Hibari mundur 3 langkah karena
takut diapa-apain*


Lirina : emang dari jarak berapa kau
dengar?


Furiez : eh...karena tadi aku langsung
lari...mungkin 50 meter...di jalan seberang sana *nunjuk jalan disebelah rumah
yang dia lompati pagar semaknya*


Li & Hiba : *membatin sambil
saling tatap* manusia apa kelinci bisa denger ampe denger sejauh itu?


Furiez : terus di mana fotonya?! *mata
berbinar penuh nafsu*


Lirina : di rumahku lah! Masa di rumah
Mukuro?!


Furiez : kalo Mukuro yang simpan
pastinya bakal di jual ke haneuma dengan harga selangit.


Hibari : *membayangkan apa yang terjadi*
Kamikorosu!


....: kufufufu...


.


Tiba-tiba sesosok makhluk berkerudung
dan berbaju serba putih muncul. Hibari sudah bersiap dengan tonfa.


.


Li & Furi : Hieee!!! *berpelukan
karena kaget*


Lirina : eh, wait a minute! KAU!!!


.


Lirina berseru geram karena tuh tukang
kredit mesum muncul dengan pakaian olahraga serba putih, sarung tangan putih
dan kepalanya ditutupi oleh topi parka-nya sehingga jika berdiri diam malah
mirip pocong karena cuma muka yang keliatan *author ditrident*.





.


Mukuro : Kufufufufufu, ada apa kalian
menyebut namaku 3 kali? Aku kan jadi ter'sumon' kemari. *menyibak poni
panjangnya dengan sebelah tangan hingga bau nanas bercampur dengan bau apeknya
baju kusut yang nga pernah disetrika pake R*pika.*


Lirina : 3 kali? Aku nyebut sekali.


Furiez : aku juga sekali.


Mukuro : Kyouya-chan menyebutku sekali
dalam hatinya, kufufufufufu.


Hibari : Kau terlalu narsis, nanas
bego! Sedang apa kau tengah malam begini, nanas bego?! Gayamu seperti pocong
nyasar!


Mukuro : oya, oya, aku sakit hati...
Kau mengataiku nanas bego 2 kali...aku...juga punya hati...*menatap timbunan
sampah kulit nenas bekas dagang rujak dengan air mata berderai*


Hibari : aku tak pernah dengar nanas
punya hati.


Furiez : iya nie, ngapain juga kau
pake nutup2 kelapa, eh, kepala segala. Jangan-jangan kau baru pulang ngintip
cewe mandi di pemandian umum?


Mukuro : Oya, oya, aku tak serendah
itu! *tersinggung sambil buka topi, antena pucuk nanas pun mencuat*


Lirina : iya fur..., dia nga mungkin
begitu...*melirik mukuro dengan senyum manis*


Mukuro : oh honey bunny sweetie, kau
membelaku? *niat meluk*


Lirina : sebenarnya...*ngelanjutin
ngomong* dia itu hobinya ngintip desainer bencong di desa sebelah yang lagi
mandi!


Furi, Hiba, Muku : *gubrak!*


.


Semua pada jatuh, bahkah belasan ulat
bulu di atas pohon rambutan pun ikut jatuh menimpa Mukuro.


.


Mukuro : jaha~t...kukira kau peduli
padaku...teganya dirimu, memfitnah diriku!!! *sambil garuk-garuk gatal kena
ulat bulu saking sibuk ama gatal kaki Mukuro kecebur ke got.* Gyaaaaa! Sepatu
baruku yang dari kulit lembu hadiah dari ibu karena rajin membantu!!!


.


Mukuro menjerit histeris karena sepatu
bakalolo-nya yang katanya mahal karena diimpor dari negara pak de-nya si sam
kini belepotan lumpur.


.


Lirina : dia tuh mau nangis apa mau
ngelawak sih?


Furiez : terserah, yang penting aku
punya foto nanas kecebur got!


Hibari : bagus, aku juga pertama kali
liat nanas kecebur got *senyum-senyum menahan tawa*


Mukuro : orang kena musibah malah
ditertawakan! *nangis bombay*


Lirina : ala... Sok mendramatisir.


Furiez : betul, betul, betul!


Hibari : huh, tinggalkan saja nanas
itu sebelum kalian ikut terkontaminasi radionegatifnya! *nyeret Furiez dan
Lirina*


Furiez : bukannya raidoaktif?


Lirina : radioaktif, fur...! Kalian
nie, cocok ya?


Furiez : BENARKAH??!! Kyaaa!! Aku
sayang padamu, lir!


Lirina : aku enggak... *menjauh
sebelum dihujani ciuman dan pelukan.*


Hibari : kalian ini niat ronda ngak?
Kalau mau jadi lesbi jangan di depanku!


Lirina & Furiez : aku bukan
lesbi/aku hanya cinta padamu! *ngomong barengan*


Furiez : aku mengatakannya!!! Aku
malu! K-A-B-U-R, kabuuurrr! *kabur setelah mengeja.*


Lirina : lho? Kabur kok pake ngeja
dulu?


Hibari : ...cewe aneh...tapi larinya
kencang sekali.


Lirina : hari ini kita rondanya malah
nemu yang aneh-aneh ya?


Hibari : hn..., mau pulang saja?


Lirina : takut ketemu setan beneran?
Di sini~ ada~se~ta~n! *bergaya ala hantu dengan menutup wajah pake rambut*
shihihihihihi!


Hibari : Setan liat kamu malah lari.
*senyum sinis*


Lirina : Kekkekekeke, kuso bari!


Hibari : *membatin* anak ini makin
aneh aja. Kesurupan setan mana semangka atau setan kelelawar sih?


.


Keduanya akhirnya sampai di rumah
Kadus mereka yang ca-em. Suasana aman, mereka tadinya sudah mau balik ke rumah
masing hingga ada jeritan dari suara indah sang kadus berkepala duren serta
benda pecah. Keduanya menyeruak masuk lewat belakang.


.


Hibari : mana pencurinya?! Akan
kumamitarosu! *dobrak pintu*


Lirina : Kamikorosu, woy! Trademark
sendiri kok salah!


Hibari : kan adegan panik...*jawab
hibari kalem* oke , mari kita ulang adegannya.


Lirina : nga usah! Ntar roll filmnya
abis (?).*narik Hibari masuk*


Giotto : hiks...tolo...ng!


Lirina : kemana pencurinya kabur
pakdus?!


.


Mereka menemukan pemuda lajang nga
laku itu *diburn* tengah menangis tersedu-sedu di lantai dengan mug gambar Upin
Ipin yang pecah.


.


Giotto : hancu~r...!


Hibari : Kau diserang pencurinya?


Giotto : Gara-gara ngantuk aku
kesandung kursi dan mug kesayanganku falling in love! *otak eror*


Li & Hiba : hah O_o?


Lirina : Maksudnya kesandung terus
mug-nya jatuh?


Giotto : *manggut2 berlinang air mata*


Lirina : bukan pencuri...buang mase je
kita panik.


Hibari : mug begitu aja ditangisi!
Lebay deh loe, pakdus!


Giotto : apa maksudmu dengan 'mug
begitu aja'?! Ini mug unlimited edition!


Lirina : beli aja lagi. Buat sendiri
di percetakan kan juga bisa.


Giotto : Aku menangin dari lomba
gambar tingkat anak TK di internet tau!


Hibari : Berarti kadus kita ini nga
lulus TK ya?


Lirina : entah. Kadang dia memang main
sama anak TK.


Giotto : Aku sudah dapat gelar S3
tahu! Aku udah lulus SD, SMP, SMA! *berapi-api*


.


Saking panasnya hingga baju sang bule
berkepala duren hangus hanya menyisakan kolor ipin upin warna pink dan singlet
bergambar teletubies bungsu yang lagi naik sekuter*


Hibari : *nutup mata Lirina* jangan
dilihat, najis.


Lirina : iya.


.


Keduanya memutuskan kembali ke rumah
masing-masing, meninggalkan Giotto yang masih meratapi nasib Mug Unlimited
Edition yang pecah bagai menangisi istri yang kabur bersama laki-laki lain.
Mereka merasa cukup dengan kejadian konyol malam itu, jika diteruskan,
bisa-bisa rambut mereka jadi uban dalam semalam.


.


.


.


.


.


Keesokan harinya seperti biasa...kadus
yang maniak duren itu mengadukan nasibnya yang malang pada Furiez. Kali ini
tampaknya bukan hanya 'Andy Lau' hingga Furiez nga tega menyela curhatnya juga
merelakan jatah sarapan tiga porsi -yang mau dipake nyogok Lirina agar mau
nyerahin foto Hibari- jadi korban pelampiasan kesedihan perut (?) Giotto.


.


.


.


"EXSTREEEEMEEEE!!! KOLORKU
DICURIIII!!! Kolor motif kanggurukuuu!!!"


.


Lirina hanya memberikan tatapan datar
pada kakaknya. Salah sendiri tidur kayak mayat, batinnya dalam hati sambil
memakan sarapan nasi goreng ikan asinnya. Melihat kakaknya masih mewek sambil
jedot-jedotinin kepala ke tembok dapur, ia pun sengaja mencampurkan sesendok
makan merica super cap 'hachim-hachim truz meler' di sarapan kakaknya. Hasil?
Tebak ndiri.


.


.


.


Menjelang siang tawa berderai dari
rumah Gokudera. Penjual mercon itu tampak terpingkal-pingkal hingga jatuh dari
sofa mendengar cerita Lirina. Furiez, Hibari dan Tsuna juga reaksinya nyaris
sama walo tak separah Gokudera.


.


Gokudera : Hahahahahah!
Aduh...rambut-ahahaha- rumput itu....huahahahaha, a-aduh...


Lirina : Kau bisa mati sakit perut
kalau tak berhenti tertawa.


Gokudera : Itu sangat lucu dan aneh
tahu! Ahahhaha*masi aja ketawa*


Furiez : ahahahah! aduh be...parah,
hik, eh? Hik!


Lirina : nah, lo? Kau cekukan.


Hibari : kalau kolor kakakmu hilang,
itu sih tak perlu di perdulikan.


Tsuna : Hie?! Jangan begitu
Hibari-san!


Lirina : Aku setuju ama Kyouya, kakak
tuh emang pantes ngerasain itu! Masa kolor lagi dipake pas tidur dicolong nga
ngerasa? Mang saraf sensoriknya nga jalan?


Hibari : bukannya kau seneng dia sial
karena nga gantiin kamu ronda?


Lirina : separuhnya juga karena itu!
Khuhuhuhuhu....*ketawa dengan senyum mencurigakan*


Hibari : *bisikin Furi & Tsuna*
Apa mungkin nie anak emang pengen tuh kolor ilang?


Furiez & Tsuna : *manggut2*
mungkin aja.


Furiez : Udah lapor ke pak kadus
belom?


Lirina : belom, liat aja dulu ntar
malem, apa bakal ada kejadian lagi.


Gokudera : kalo menurut gua mah biarin
aja. Toh yang ilang Cuma satu kan? *akhirnya berenti ketawa*


All : *manggut-manggut setuju*


Lirina : Tsuna, kakakmu gemana?
Semalem kan dia mecahin mug kesayangannya.


Tsuna : dia mogok makan sejak pagi...sekarang
meringkuk di kamar.


Furiez : ya ea-lah! Wong dia ngabisin
jatah nasi goreng sosis special 3 piring dan 2 gelas sirup melon tadi pagi
dirumahku! Gelas dan piring yang bermotif monkey moose pun ilang entah ditelen
ato dicolong!


Tsuna : pantesan dia nga mau makan dan
ngaku sakit perut...*sweatdrop gede*


.


.


.





TBC

wakwakwka yg baru dicuri itu kolornya giotto aja, harusnya kolornya tsuna tu.. giliran yg ronda selanjutnya sapa ya

aku minta jatah fic darimu dunk!

jatah fic yg mana?? masih buat yg ba vs bootlegger nih

lama...

wakwkakwkakwka ntr aku post..sabar bu.. *kabur

cerita udah diedit dan ditambahkan. udah di post jg di ff.net. silakan baca ulang

hahaha keren2.. aku suka tu.. posting disini juga lirina.. aku baca td kolornya ryouhei dicuri

anehnya lagi, kolor yang di pake di curi dia nga nyadar. Mayat ato apa tidurnya ke'leplep' banget!

wakwkakwka. aku herannya kok malah kolornya ryouhei yg kecuri.. bukannya kolor si nanas..

Sepasang muda
mudi berjalan beriringan, rambut sama-sama hitam lurus, mata sama-sama menatap
tajam satu sama lain. Pakaian juga sama-sama kaos seragam ungu bertuliskan 'I
LOVE DUSUN VONGOLA' di punggung dan dibagian dada kiri ada tulisan 'Giotto
Ganteng' yang kata gantengnya dicoret kemudian diatasnya ditulisi kata 'OON'
(sebenarnya cuma milik beberapa orang aja yang begitu). Bergantian mereka
menguap sambil keliling desa, padahal orang lain pada enak-enak mendekam dalam
selimut tebal tapi mereka -tepatnya yang cewek- kena undian buat ronda keliling
desa.


.


Lirina : napa aku
malah kena tugas ronda? Bukannya ini tugas laki-laki?


.


Keluh Lirina,
bahkan kakaknya nga mau menggantikan dia buat ronda hingga sempat terjadi BAKA
alias bertengkar ala kakak adik. Ryouhei milih tidur dengan alasan besok mesti
kerja. 'sungguh tak ber-peri'keadikan!', itu kata Lirina sebelum ia diseret
oleh hansip desa yang luar biasa ganteng kalau kata Furiez namun bagi Lirina
adalah luar binasa nyebelin, sadis, dll.


.


Hibari : bukannya
kau laki-laki?


Lirina : oi, kau
ini sepertinya minus 100 ya? Nga bisa bedain laki dan perempuan! *pukulan yang
dilayangkan ke perut Hibari dengan mudahnya dihindari*


Hibari : Karena
gendermu memang tak jelas layaknya cacing dan siput alias Hermaprodit. *senyum
ngejek*


Lirina : elo
ndiri apa? Kejantananmu meragukan kalau melihat hobymu yang mengumpulkan benda
lucu! Lagian masa cowo cosplay jadi cewe?!
wadaw! *dijitak*


Hibari : sejak
kapan gua kayak begono?! Enak aja lu cuap-cuap tanpa bukti!


Lirina : ada kok,
di rumah ada foto waktu kita TK. Kamu pake wig panjang, gaun ala snow white
dan-glekh!


Hibari : lanjut
ngomong, mati loe! *pentungan Hibari udah di leher Lirina*


Lirina : Kalau
gue mati, sapa yang ngeladenin elu buat-


.


Suara gemerisik
membuat keduanya siaga dan berhenti adu mulut. Sama-sama pasang pose siaga dan
saat sebuah bayangan melesat dari semak. Hibari malah menahan sobat kecilnya.


.


Lirina : napa
sih?!


Hibari : liat
tuh.


"Nya...ow?"
seekor kucing yang tengah menggondol ikan goreng menatap mereka dengan penuh
tanda tanya kemudian melenggang dengan santai. Mereka langsung mengenali kucing
milik siapa itu karena bulunya yang khas.


Lirina : bah, tuh
kucing Gokudera bikin kaget aja. Insting hewan moe-mu berguna juga ya?
*dijitak* aw...aku kan muji!


Hibari : pujian
macam apa itu?!


Furiez :*entah
kenapa tiba-tiba muncul dari semak-semak* aku mau liat!!! Aku mau lihat!


.


Saking kagetnya
kedua anak manusia -ya ea lah manusia, masak anak gorila *author dibakar*-
kambuh kebiasaannya saat kecil yaitu saling menutup mulut masing-masing supaya
nga ada yang teriak latah.


.


Furiez : he?
Kalian kenapa? *nga nyadar akan perbuatannya*


Lirina :
Fu-fur...ngapain kau muncul dari sana?!


Furiez : eh...,
etto...aku tadi liat kalian lewat depan rumah makanya kususul biar bisa bareng
ronda.


Hibari :
terus...?


Furiez :
Hehehehe, karena tadi dia nyebut soal foto Hibari kecil pakai kostum snow
white...aku pengen liat...*merona memegang pipinya sambil ngeces, Hibari mundur
3 langkah karena takut diapa-apain*


Lirina : emang
dari jarak berapa kau dengar?


Furiez :
eh...karena tadi aku langsung lari...mungkin 50 meter...di jalan seberang sana
*nunjuk jalan disebelah rumah yang dia lompati pagar semaknya*


Li & Hiba :
*membatin sambil saling tatap* manusia apa kelinci bisa denger ampe denger
sejauh itu?


Furiez : terus di
mana fotonya?! *mata berbinar penuh nafsu*


Lirina : di
rumahku lah! Masa di rumah Mukuro?!


Furiez : kalo
Mukuro yang simpan pastinya bakal di jual ke haneuma dengan harga selangit.


Hibari :
*membayangkan apa yang terjadi* Kamikorosu!


....: kufufufu...


.


Tiba-tiba sesosok
makhluk berkerudung dan berbaju serba putih muncul. Hibari sudah bersiap dengan
tonfa.


.


Li & Furi :
Hieee!!! *berpelukan karena kaget*


Lirina : eh, wait
a minute! KAU!!!


.


Lirina berseru
geram karena tuh tukang kredit mesum muncul dengan pakaian olahraga serba
putih, sarung tangan putih dan kepalanya ditutupi oleh topi parka-nya sehingga
jika berdiri diam malah mirip pocong karena cuma muka yang keliatan *author
ditrident*.





.


Mukuro :
Kufufufufufu, ada apa kalian menyebut namaku 3 kali? Aku kan jadi ter'sumon'
kemari. *menyibak poni panjangnya dengan sebelah tangan hingga bau nanas
bercampur dengan bau apeknya baju kusut yang nga pernah disetrika pake R*pika.*


Lirina : 3 kali?
Aku nyebut sekali.


Furiez : aku juga
sekali.


Mukuro :
Kyouya-chan menyebutku sekali dalam hatinya, kufufufufufu.


Hibari : Kau
terlalu narsis, nanas bego! Sedang apa kau tengah malam begini, nanas bego?!
Gayamu seperti pocong nyasar!


Mukuro : oya,
oya, aku sakit hati... Kau mengataiku nanas bego 2 kali...aku...juga punya
hati...*menatap timbunan sampah kulit nenas bekas dagang rujak dengan air mata
berderai*


Hibari : aku tak
pernah dengar nanas punya hati.


Furiez : iya nie,
ngapain juga kau pake nutup2 kelapa, eh, kepala segala. Jangan-jangan kau baru
pulang ngintip cewe mandi di pemandian umum?


Mukuro : Oya,
oya, aku tak serendah itu! *tersinggung sambil buka topi, antena pucuk nanas
pun mencuat*


Lirina : iya
fur..., dia nga mungkin begitu...*melirik mukuro dengan senyum manis*


Mukuro : oh honey
bunny sweetie, kau membelaku? *niat
meluk*


Lirina :
sebenarnya...*ngelanjutin ngomong* dia itu hobinya ngintip desainer bencong di
desa sebelah yang lagi mandi!


Furi, Hiba, Muku
: *gubrak!*


.


Semua pada jatuh,
bahkah belasan ulat bulu di atas pohon rambutan pun ikut jatuh menimpa Mukuro.


.


Mukuro :
jaha~t...kukira kau peduli padaku...teganya dirimu, memfitnah diriku!!! *sambil
garuk-garuk gatal kena ulat bulu saking sibuk ama gatal kaki Mukuro kecebur ke
got.* Gyaaaaa! Sepatu baruku yang dari kulit lembu hadiah dari ibu karena rajin
membantu!!!


.


Mukuro menjerit
histeris karena sepatu bakalolo-nya yang katanya mahal karena diimpor dari
negara pak de-nya si sam kini belepotan lumpur.


.


Lirina : dia tuh
mau nangis apa mau ngelawak sih?


Furiez :
terserah, yang penting aku punya foto nanas kecebur got!


Hibari : bagus,
aku juga pertama kali liat nanas kecebur got *senyum-senyum menahan tawa*


Mukuro : orang
kena musibah malah ditertawakan! *nangis bombay*


Lirina : ala...
Sok mendramatisir.


Furiez : betul,
betul, betul!


Hibari : huh,
tinggalkan saja nanas itu sebelum kalian ikut terkontaminasi radionegatifnya!
*nyeret Furiez dan Lirina*


Furiez : bukannya
raidoaktif?


Lirina : radioaktif,
fur...! Kalian nie, cocok ya?


Furiez :
BENARKAH??!! Kyaaa!! Aku sayang padamu, lir!


Lirina : aku
enggak... *menjauh sebelum dihujani ciuman dan pelukan.*


Hibari : kalian
ini niat ronda ngak? Kalau mau jadi lesbi jangan di depanku!


Lirina & Furiez
: aku bukan lesbi/aku hanya cinta padamu! *ngomong barengan*


Furiez : aku
mengatakannya!!! Aku malu! K-A-B-U-R, kabuuurrr! *kabur setelah mengeja.*


Lirina : lho?
Kabur kok pake ngeja dulu?


Hibari : ...cewe
aneh...tapi larinya kencang sekali.


Lirina : hari ini
kita rondanya malah nemu yang aneh-aneh ya?


Hibari : hn...,
mau pulang saja?


Lirina : takut
ketemu setan beneran? Di sini~ ada~se~ta~n! *bergaya ala hantu dengan menutup
wajah pake rambut* shihihihihihi!


Hibari : Setan
liat kamu malah lari. *senyum sinis*


Lirina :
Kekkekekeke, kuso bari!


Hibari :
*membatin* anak ini makin aneh aja. Kesurupan setan mana semangka atau setan
kelelawar sih?


.


Keduanya akhirnya
sampai di rumah Kadus mereka yang ca-em. Suasana aman, mereka tadinya sudah mau
balik ke rumah masing hingga ada jeritan dari suara indah sang kadus berkepala
duren serta benda pecah. Keduanya menyeruak masuk lewat belakang.


.


Hibari : mana
pencurinya?! Akan kumamitarosu! *dobrak pintu*


Lirina :
Kamikorosu, woy! Trademark sendiri kok salah!


Hibari : kan
adegan panik...*jawab hibari kalem* oke , mari kita ulang adegannya.


Lirina : nga
usah! Ntar roll filmnya abis (?).*narik Hibari masuk*


Giotto :
hiks...tolo...ng!


Lirina : kemana
pencurinya kabur pakdus?!


.


Mereka menemukan
pemuda lajang nga laku itu *diburn* tengah menangis tersedu-sedu di lantai
dengan mug gambar Upin Ipin yang pecah.


.


Giotto :
hancu~r...!


Hibari : Kau
diserang pencurinya?


Giotto :
Gara-gara ngantuk aku kesandung kursi dan mug kesayanganku falling in love!
*otak eror*


Li & Hiba :
hah O_o?


Lirina :
Maksudnya kesandung terus mug-nya jatuh?


Giotto :
*manggut2 berlinang air mata*


Lirina : bukan
pencuri...buang mase je kita panik.


Hibari : mug
begitu aja ditangisi! Lebay deh loe, pakdus!


Giotto : apa maksudmu
dengan 'mug begitu aja'?! Ini mug unlimited edition!


Lirina : beli aja
lagi. Buat sendiri di percetakan kan juga bisa.


Giotto : Aku
menangin dari lomba gambar tingkat anak TK di internet tau!


Hibari : Berarti
kadus kita ini nga lulus TK ya?


Lirina : entah.
Kadang dia memang main sama anak TK.


Giotto : Aku
sudah dapat gelar S3 tahu! Aku udah lulus SD, SMP, SMA! *berapi-api*


.


Saking panasnya
hingga baju sang bule berkepala duren hangus hanya menyisakan kolor ipin upin
warna pink dan singlet bergambar teletubies bungsu yang lagi naik sekuter*


Hibari : *nutup
mata Lirina* jangan dilihat, najis.


Lirina : iya.


.


Keduanya
memutuskan kembali ke rumah masing-masing, meninggalkan Giotto yang masih
meratapi nasib Mug Unlimited Edition yang pecah bagai menangisi istri yang
kabur bersama laki-laki lain. Mereka merasa cukup dengan kejadian konyol malam
itu, jika diteruskan, bisa-bisa rambut mereka jadi uban dalam semalam.


.


.


.


.


.


Keesokan harinya
seperti biasa...kadus yang maniak duren itu mengadukan nasibnya yang malang
pada Furiez. Kali ini tampaknya bukan hanya 'Andy Lau' hingga Furiez nga tega
menyela curhatnya juga merelakan jatah sarapan tiga porsi -yang mau dipake
nyogok Lirina agar mau nyerahin foto Hibari- jadi korban pelampiasan kesedihan
perut (?) Giotto.


.


.


.


"EXSTREEEEMEEEE!!!
KOLORKU DICURIIII!!! Kolor motif kanggurukuuu!!!"


.


Lirina hanya
memberikan tatapan datar pada kakaknya. Salah sendiri tidur kayak mayat,
batinnya dalam hati sambil memakan sarapan nasi goreng ikan asinnya. Melihat
kakaknya masih mewek sambil jedot-jedotinin kepala ke tembok dapur, ia pun
sengaja mencampurkan sesendok makan merica super cap 'hachim-hachim truz meler'
di sarapan kakaknya. Hasil? Tebak ndiri.


.


.


.


Menjelang siang
tawa berderai dari rumah Gokudera. Penjual mercon itu tampak terpingkal-pingkal
hingga jatuh dari sofa mendengar cerita Lirina. Furiez, Hibari dan Tsuna juga
reaksinya nyaris sama walo tak separah Gokudera.


.


Gokudera :
Hahahahahah! Aduh...rambut-ahahaha- rumput itu....huahahahaha, a-aduh...


Lirina : Kau bisa
mati sakit perut kalau tak berhenti tertawa.


Gokudera : Itu
sangat lucu dan aneh tahu! Ahahhaha*masi aja ketawa*


Furiez :
ahahahah! aduh be...parah, hik, eh? Hik!


Lirina : nah, lo?
Kau cekukan.


Hibari : kalau
kolor kakakmu hilang, itu sih tak perlu di perdulikan.


Tsuna : Hie?!
Jangan begitu Hibari-san!


Lirina : Aku
setuju ama Kyouya, kakak tuh emang pantes ngerasain itu! Masa kolor lagi dipake
pas tidur dicolong nga ngerasa? Mang saraf sensoriknya nga jalan?


Hibari : bukannya
kau seneng dia sial karena nga gantiin kamu ronda?


Lirina :
separuhnya juga karena itu! Khuhuhuhuhu....*ketawa dengan senyum mencurigakan*


Hibari : *bisikin
Furi & Tsuna* Apa mungkin nie anak emang pengen tuh kolor ilang?


Furiez &
Tsuna : *manggut2* mungkin aja.


Furiez : Udah
lapor ke pak kadus belom?


Lirina : belom,
liat aja dulu ntar malem, apa bakal ada kejadian lagi.


Gokudera : kalo
menurut gua mah biarin aja. Toh yang ilang Cuma satu kan? *akhirnya berenti
ketawa*


All :
*manggut-manggut setuju*


Lirina : Tsuna,
kakakmu gemana? Semalem kan dia mecahin mug kesayangannya.


Tsuna : dia mogok
makan sejak pagi...sekarang meringkuk di kamar.


Furiez : ya
ea-lah! Wong dia ngabisin jatah nasi goreng sosis special 3 piring dan 2 gelas
sirup melon tadi pagi dirumahku! Gelas dan piring yang bermotif monkey moose
pun ilang entah ditelen ato dicolong!


Tsuna : pantesan
dia nga mau makan dan ngaku sakit perut...*sweatdrop gede*


.


.


.





TBC

si giotto emang suka bgt makan barang2 tanpa disadarinya,.. jgn2 kolornya smeua dy yg makan tnpa sadar

chapter 3 sudah di upload ke FF.net
Silakan pukul orang di sebelah anda jika upload-an nya kurang memuaskan *kabur!*

wkawkakwkakwkawa
bagus lirina.. humornya lucu bgt.. aku ngakak2 bacanya
itu yg bikin kamu atau ayu?

aku lah....=_=
nga ada tampang ya buat ngelucu?
sayangnya emang cuma bisa lewat fic, kalo aslinya...nga deh...
eh...aku kapan nie dapet updatean?
masa cuma kuroba duang?

oh ya aku kelupaan update bavs bootleggernya wakwkakwkawa
ada yg mw jadi beta readerku di FF, waduh, banyak typo2 QAQ.. kagak ngerti begituan
eh beneran ngakak lho yg no.3
padahal mwnya dulu aku bikin yg curi kolor tu si xanxus XD

ehhh...itu masih lanjut. Ada interogasi pencuri oleh Giotto, Hibari dan yang lain. Semoga bisa buat yang lebih lucu *baca doujin yaoi untuk inspirasi (?)

wakwkakwka jangan hibariku diyaoikan.. hueeeeeeeeeeeeeeee

mana updateannya?!

mana seasson 3 nya?
MANA, DIMANA, DIMANA, DIMANA?

wakwkakwkakwak gara2 forum dulu tutup banyak file yang mesti dicari dg di-hack!
sabar bu.. copas n rapiinnya susah