BaliAnime
Selamat Datang!
Silahkan login untuk main bersama kami Sapa teman

Join the forum, it's quick and easy

BaliAnime
Selamat Datang!
Silahkan login untuk main bersama kami Sapa teman
BaliAnime
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Who is online?
In total there is 1 user online :: 0 Registered, 0 Hidden and 1 Guest :: 1 Bot

None

Most users ever online was 24 on Fri Feb 02, 2024 2:48 pm
Latest topics
» BA VS BOOTLEGGER
by LIRINA Mon Oct 31, 2016 5:48 pm

» mana gambar kalian?!
by Kaori Suruga Mon Sep 21, 2015 3:16 pm

» Fanfic (a new day ) -________- #judul yg gak nyambung
by LIRINA Tue Sep 16, 2014 3:45 pm

» Beck (2010) (J-Movie) (2010)
by Kaori Suruga Wed Apr 23, 2014 5:27 pm

» *Blood Lad*
by Kaori Suruga Wed Apr 23, 2014 5:20 pm

» Poker Online, Poker Facebook, Judi Online, Nagapoker
by batikseo Tue Apr 22, 2014 5:45 pm

» Poker Online, Poker Facebook, Judi Online, Nagapoker
by batikseo Tue Apr 22, 2014 5:45 pm

» Agen Bola, Bandar Bola Online, Situs Taruhan Bola, 7meter
by batikseo Wed Apr 16, 2014 5:31 pm

» Agen Bola, Bandar Bola Online, Situs Taruhan Bola, 7meter
by batikseo Wed Apr 16, 2014 5:30 pm

Statistics
We have 101 registered users
The newest registered user is harleraya

Our users have posted a total of 8552 messages in 280 subjects

one_shoot_story_with_all

3 posters

Page 1 of 2 1, 2  Next

Go down

one_shoot_story_with_all Empty one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Thu Jul 26, 2012 4:58 pm


Ketika sedang
sibuk mengerjakan PR bahasa Inggris, sebuah tangan nakal dengan tak tahu
dirinya menarik bukumu. Kau berbalik, menatap pelakunya dengan kesal.
.
"Apa ini? Banyak sekali salahnya." ejeknya.
"Kau tak mau mengajariku Gokudera-kun, jadi aku buat seenaknya saja!"
.
Pemuda
berambut silver itu tersenyum penuh misteri, membuatmu merinding karena
jika dia begitu pasti akan terjadi sesuatu yang tak baik -untukmu
terutama- nantinya.
.
"Well, jika kau memaksa, baka-onna. Pilih, mau ala sparta atau-?"
"Ugh...mana pun tidak." ptongmu cepat "Aku belajar sendiri saja."
"Jawaban salah." dia menyeringai lebar.
.
Tahu-tahu kau sudah ditarik dari kursi dan kini terbaring di ranjang dengan dia diatasmu.
.
"Go-Gokudera-kun?"
"Karena kau tak memilih jawaban manapun berarti kau lebih suka bersamaku."
.
Sial,
garis bawahi warna merah menyala kalau dia memberi pilihan kau harus
memilih salah satu -dengan sangat hati-hati- jika tak mau berakhir
dengan keadaan begini.


LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Fri Jul 27, 2012 4:03 am

kyaaaa gokudera bs kayak gt?? OMG bucrat!! tak kirain dy ga bs ngerayu sapa2 panda
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Fri Jul 27, 2012 7:08 am

kemaren ilerya yang bucrat. Ahahaha! Namanya juga fanfic. Goku kan versi tsundere juga tukang maksal
LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Fri Jul 27, 2012 7:17 am

"Bosa...nnn..." gerutumu sambil menatap keluar jendela. Beberapa hari ini cuaca tak jelas, mendung, hujan, cerah bentar ujan lagi bahkan hari ini angin menderu tanda hujan badai.
"Bagaimana aku pulang?"
"Maa, maa, sabar saja tunggu hujan reda." ujar Yamamoto yang sembari tadi memoles Shigure Kintoki miliknya.
"Kalau tak reda sampai malam?"
"Ya menginap." kamu melotot pada teman sekelasmu yang super ngak peka dengan keadaan. "Eh, salah ya? Ahahahahaha"
"Kau kan Rain Guardian, buat hujannya berhenti dong!" saking kesal dengan cuaca hari ini sampai bicaramu jadi ngawur hingga pemuda yang ada di depanmu bingung sendiri.
"Ahahahaha, aku ini memang Rain Guardian tapi bukan dewa hujan." katanya sembari menggaruk belakang kepalanya yang pastinya tidak sedang gatal ketombean. "Eh...bagaimana kalau kita main sambil nunggu hujan?"
"Main apa?"
"Black jack?"
"Boleh lah."
"Yang kalah kena hukuman." Yamamoto nyengir lebar.
"Oke!" kau menjawab dengan yakin karena di majalah remaja bilang peruntunganmu hari ini baik.
.
.
.
.
.
"Gyaaaa!!!" jeritmu frustasi karena tak menang sekalipun setelah mencoba 10 putaran, sementara remaja berkulit tan di depanmu tertawa sambil guling-guling di lantai kamarnya. Bahkan ayah pemuda itu tadi tertawa dari lantai bawah mendengarmu kesal karena kalah telak.
"Ahahahahaha! Aduh...kau memang sangat sial hari ini!"
"Aaahhh!!! Benciiiii!!!" kau melempar semua kartu di tanganmu ke arah Rain Guardian Vongola yang masih saja meringkuk menahan tawa. Kau bersumpah takkan percaya ramalan bintang lagi! "Jangan ketawa terus!". Di luar deru angin sudah tak terdengar meski masih gerimis, kau pun menyambar tas dan jaket yang kau letakkan di atas meja belajar milik Yamamoto.
.
"Sudah mau pulang?"
"Angin sudah tak ada, pinjam payung!"
"Masih kesal ya?" tanyanya sambil menyerahkan payung.
"Tidak!"
"Hei, kau lupa hukumanmu lho."
.
Kau mematung, hukuman.... Apes banget...tapi sudah janji, janji itu hutang dan harus dilunasi.
.
"Baiklah, kau mau apa?" Tanyamu pasrah. "Jangan yang susah ato aneh-aneh!"
"Ahahahaha, nga susah. Besok buatkan aku bekal ya?" Kau menghela nafas lega, itu bukan hal sulit
"Oke! Kubuatkan yang enak!" katamu semangat.
"Ah, satu lagi!" seru Yamamoto tiba-tiba hingga kau terpaksa kembali menoleh dan
.
Chu!
.
"Eh?"
.
Hanya itu yang bisa kau katakan. Lagi-lagi kau mematung dan kali ini wajahmu pasti semerah apel atau kepiting rebus.
"Sampai besok!" serunya dengan wajah senang ketika kembali masuk kedalam kedai, meninggalkanmu yang masih bengong sambil memegang pipi kananmu yang diciumnya.
"Sebenarnya hari ini...sial atau beruntung?" batinmu dengan perasaan tak menentu dan jantung berdebar kencang. Yakin besok kau pasti tak tanggup menatap wajah apa lagi mata Yamamoto Takeshi seperti biasa.
LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Fri Jul 27, 2012 9:52 am

bucrat!! yakin yamamoto bs mesra begitu jg ya.. padahal dy airhead bgt wakwka

bagus2 lirina
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Fri Jul 27, 2012 2:53 pm

ada yang mau request? Untuk Furi, selain Hibari!
LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Fri Jul 27, 2012 5:20 pm

baaaaaaaaaaaahhhh buat aku yg hot ama hibari lirina.. ato aku ama si hijikata di gintama boleh

oh si squalo panda
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Sun Aug 05, 2012 9:41 pm


Takut.
.
Itu
adalah satu-satunya yang bisa kau rasakan saat ini. Baru beberapa jam
lalu kau meninggalkan Vongola HQ untuk membeli titipan dari beberapa
Guardian namun di tengah jalan mobil yang mengantarmu dicegat,
orang-orang yang menemanimu entah masih hidup atau sudah mati karena
mereka ditembak oleh sekawanan orang asing. Mereka membiusmu, membuatmu
tak sadarkan diri, membawamu entah kemana karena begitu kau sadar kau
ada di ruangan sempit tanpa jendela hanya sebuah pintu besi yang tak
bisa kau buka meski digeser, didorong, bahkan dipukul. Hanya terdengar
sebuah suara dari sebuah speaker-speaker kecil di sudut atas tembok
ruangan yang mengatakan kau adalah sandera untuk memancing pimpinan
Vongola.
.
Kau berteriak, memohon, menangis, semua percuma,
tak ada yang mendengarmu. Kau sendirian, makluk lemah yang disebut
Herbivora oleh Cloud Guardian Vongola yang berhati dingin.
.
"Siapa saja...tolong aku..." bisikmu disela tangis.
.
'Sudah
untung mereka hanya menculik dan menyekapmu, tidak menyiksa atau
melakukan hal keji lain!' batinmu untuk menguatkan diri. 'Kau harus kuat
demi dia!'
.
.
.
Lama...entah berapa lama kau
terkurung. Tak ada penunjuk waktu, kau bahkan tak bisa mendengar kicauan
burung atau suara lainnya yang artinya kau ada di bawah tanah. Tempat
sempurna menyembunyikan sesuatu atau dalam kasusmu menyekap orang tanpa
ketahuan.
.
.
.
"BUKA PINTUNYA! AKAN KUBUNUH PEREMPUAN SIALAN ITU!"
.
Sebuah
teriakan dari suara asing mengejutkanmu yang tertidur karena lelah
menangis. Seseorang masuk dengan nafas memburu, ditangan kanannya ada
sebuah pistol berlapis emas. Kau mungkin akan berkata itu pistol yang
cantik jika tak ketakutan seperti sekarang. Orang itu menatapmu dengan
mata melotot, jelas marah karena apa, kau tak tahu.
.
"Perempuan sialan."
.
DOR! Sebuah peluru meleset menembus lengan kirimu. Kau menjerit kesakitan, merapat ke dinding agar tetap bisa berdiri.
.
"Cih,
kali ini pasti kena jantung." nadanya terkesan yakin ditambah seringai
mengerikan membuatmu makin gemetar. Kau menutup matamu rapat-rapat,
menunggu peluru-peluru berikutnya menembus tubuhmu.
.
Namun
sekian detik tak ada suara apapun, tak ada suara tembakan atau raung
kemarahan. Kau mengintip melalui celah tanganmu yang menutup wajahmu.
Kau terbelalak kaget melihat orang tadi membeku masih dengan posisi
hendak menembakmu.
.
"Y/N..." Suara itu, wajah itu, beserta
semua atribut yang digunakannya juga api orange sebening kristal, orang
itu datang menyelamatkanmu. "Maaf, aku terlambat."
Kau pun berlari
menghampirinya, menghambur dalam pelukannya. Tangan besarnya
menepuk-nepuk punggungmu dengan lembut, membuatmu makin erat memeluknya.
.
"Tak
apa, kita pulang sekarang." bisiknya. Saking leganya kau kehilangan
kesadaran dalam pelukannya, entah pingsan entah tertidur sehingga kau
belum bisa mengatakan terimakasih tapi kau yakin saat membuka mata nanti
kau pasti akan mengatakannya.
"Terimakasih telah datang, Giotto."
.
.
.
Ed : Yak, ini ditulis RIN untuk request dari ley-san. Suka nga?
RIN
: Terus terang tanpa padam (?) aku bingung mau buat cerita apa tentang
RXGiotto. *guling-guling nga jelas sambil nonton film crocodile.*
Ed : ogah bgt nonton ntu. Yak, minta review aja buat yang berkenan memberi!


LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Tue Aug 07, 2012 4:25 am

gyaaa giotto... lirina buatkan yg ver. hibari donkkkkk pleasweeeeeeeeeeeeee
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Tue Aug 07, 2012 9:31 am

ditolaaaaakkkk

sebelu kau bayar tang fic daku menolak!

next sapa yah...
LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Thu Aug 09, 2012 5:08 am

next hiba doonk.. ama aku.. pleaaseeeeee... *deep bows
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by Aditya555 Fri Aug 10, 2012 4:43 am

mastah of fic !
minum teh
Aditya555
Aditya555
PALADIN

Jumlah posting : 1120
Reputation : 4
Join date : 2012-05-03
Age : 31
Lokasi : Bali

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Fri Aug 17, 2012 1:45 am




"Aku kangen..." bisikmu lesu. Disaat sedang sendirian begini kau malah memikirkan
dirinya. Orang yang kau sukai, namun kini dia ada di tempat lain.
Mungkin sedang bertarung dengan preman lainnya atau mungkin malah sedang
duduk di atas pohon sambil memainkan harmonika pemberianmu.
.
"Sebut namaku 3 kali saat kau merindukanku, maka aku akan datang." kau meniru ucapannya sebelum pergi "Memangnya dia itu hantu?"
.
Tak tahu harus marah atau tertawa mengingat kata-katanya saat itu. Sekali lagi rasa rindu menyelimuti hatimu.
.
"Mukuro...,aku merindukanmu. Aku ingin bertemu denganmu Mukuro." hening, kau jadi
ragu menyebut namanya sekali lagi hingga akhirnya yang keluar adalah
"Rokudo Mukuro menyebalkan!"
.
Kau menunggu beberapa saat. Berharap ada seseorang pemuda kini berdiri di depan pintu kamarmu, tersenyum dengan senyum jail seperti biasa. Kau hanya tersenyum miris,
sudah pasti dia bohong kan? Dia pasti lebih memilih bersama Nagi atau MM
dibanding dirimu yang lemah dan hanya biasa menanti pertolongan jika
dalam bahaya.
.
"Mukuro..." kau pun tertidur sambil menangis, menangis karena rasa rindu dan kesal padanya.
.
Saat kau tertidur seseorang pemuda masuk ke kamarmu, perlahan diusapnya bulir air mata yang menetes di sudut matamu.
.
"Lagi-lagi kau menangis..."
.
Belaian lembut membuatmu merasa nyaman, sentuhan hangat di bibirmu membuatmu membuka mata perlahan.
.
"Ngh..." akhirnya kau melihat sosok yang kini ada di sampingmu. "Kau..."
"Iya, ini aku, amore mio." Dia menciummu dengan lembut, kau pun membalasnya
dengan melingkarkan tanganmu di lehernya. Mengeleminasi jarak kalian
hingga kau bisa merasakan kehangatan tubuhnya.
"Aishiteru, Mukuro..."
.
.
.
RIN : kayaknya ada yang teriak pilih kasih nie karena aku buat cerita mukuro kayak gini *dilempar celurit*
Yah, pokoke beginilah hasilnya kalo aku buat cerita mukuro. Im MukuDaeBya
lover! *readernya malah ngakak sambil ngelempar buah busuk dan
marsmallow kadaluwarsa.

LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Fri Aug 17, 2012 1:52 am


"Fuutaa!" kau menyerukan nama pemuda berambut coklat yang tengah melintasi taman bermain bersama 2 orang anak.
"Ah, Y/N-chan." ia tersenyum padamu.
"Yang
mau mendekati Fuuta harus bayar upeti pada Lambo!" salah satu anak yang
berambut hitam dengan kaos motif sapi menghadangmu.
"Lambo jangan!" yang satu lagi ribut melarang.
"Ahahahaha,
tak apa I-pin. Aku bawa ini untuk kalian berdua." Kau menyerahkan
sekotak coklat strawberry yang langsung disambar Lambo untuk dibawa
kabur. Kau segera meraih kerahnya "Makan bareng dengan I-pin atau tak
ada cake untukmu besok!" ancammu.
"Huahahahaha! Kalo besok ada
cake Lambo akan jadi anak baik!" Keduanya naik ke tempat perosotan.
Mereka makan coklat itu berdua dengan girang.
.
"Ah, seperti biasa kau selalu bisa mengatur mereka." Fuuta menghampirimu.
"Hm, aku kan juga punya adik hyper active seperti mereka." kalian berdua duduk di ayunan. "Fuuta, katanya kau bisa meramal ya?"
"Ah, begitulah. Tapi kemampuanku memburuk jika mendung dan hujan." katanya diselingi tawa kami berdua.
"Bisa meramal percintaan ngak?" tanyamu lagi.
"Bisa.
Kau mau diramal ya?" Kali ini giliranmu merona, kau mengangguk pelan.
"3 besar yang pantas jadi pacarmu, baiklah. Ayo kita coba."
.
Fuuta
mengeluarkan buku bersampul coklat yang lumayan besar dan berat. Ia
membuka halaman entah keberapa kemudian meletakkan tangannya di
permukaan buku. Beberapa saat kemudian benda-benda di sekitarmu melayang
termasuk dirimu juga nyaris melayang jika tak berpegangan pada tiang
ayunan. Syukur kau pakai celana panjang, jika rok pasti tersingkap.
.
" Peringkat tiga yang cocok jadi pacarmu adalah Shiro Kagami."
"Siapa itu? Aku nga kenal." kalian kan baru masuk SMA jadi itu mungkin adalah salah satu anak di sekolah.
"Peringkat kedua adalah Ryou Amachi." katanya beberapa saat kemudian.
"Amachi? Itu kan teman sekelas yang masuk pemandu sorak pria?" kau belum terlalu kenal tapi dia masuk peringkat 2?
"Peringkat pertama adalah..." kau menanti dengan jantung berdebar. "...adalah..."
"Fuuta?
Siapa dia?" kau jadi khawatir karena pemuda itu terdiam lumayan lama.
Tiba-tiba semua benda jatuh, Fuuta tampak menunduk menyembunyikan
wajahnya dalam buku besar di pangkuannya. "Fuuta?! Apa ada yang salah?!
Jangan-jangan kau tak enak badan malah-"
"Bukan..., bukan begitu. Ramalan tadi..peringkat pertamanya..."
"Orangnya jelek? Atau sudah tua ya sampai kau tak sanggup bilang."
"Enak saja, aku kan tidak jelek atau tua!" serunya tiba-tiba.
"Eh?" kau terkesima.
"A...etto..." dia juga tergagap, kalian sama-sama bingung. Saling bertatapan dengan wajah semerah kepiting rebus.
"Peringkat...pertamanya...kamu ya?" kau mencoba memberanikan diri bicara.
"..." hanya anggukan singkat, kalian kembali terpaku.
.
"Alalala? Kalian berdua kenapa? Kok merah begitu?" Lambo datang dengan mulut belepotan coklat.
"Hya? Apa kalian bertengkar?" I-pin tampak khawatir.
"Ti-tidak, kami tak bertengkar. Iya kan Fuuta?"
"I-iya..., semua baik-baik saja." katanya, kami memaksakan diri tertawa.
"Kalian mencurigakan..."
"Ada yang disembunyikan." kedua anak ini sungguh makin mempersulit saja!
"A-aku
pulang ya! Bye!" kau kabur sebelum mereka sempat membalas kata-katamu.
Peringkat pertama untuk jadi pacarmu adalah Fuuta?! Mimpi pun kau tak
pernah!
.
~Omake~
.
"Nee, Fuuta. Kenapa wajahmu
masih merah begitu? Apa kalian tak sengaja ciuman?" Lambo sengaja
menggoda Fuuta yang masih saja terpaku memeluk bukunya.
"L-lambo!" I-pin ikutan memerah mendengar candaan yang sungguh tak cocok keluar dari anak berusia 8 tahun seperti Lambo.
"Kalau saja memang kejadian mungkin bagus, sayangnya tidak."
"...Fuuta-nii..."
"Aku bercanda I-pin! Ayo pulang, Tsuna-nii dan mama pasti sudah menunggu untuk makan malam."
.
.
.

RIN : Gariiiiiiing...!
Cerita
ini biasa banget yah? Nga menarik? Maaf jika tak suka. Hanya ini yang
terpikir saat ini. *mewek sambil makan nastar punya edden sambil dicelup
ke coklat*


LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Sun Aug 19, 2012 3:58 pm

waklwakwkakwa terlalu romantis bt si nanas.. harusnya dy ketimpa pohon aja disana adegannya panda*kabur sebelum dihajar lirina one_shoot_story_with_all 1078706086

fuuta so sweet~~ one_shoot_story_with_all 1154316523
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Mon Aug 20, 2012 12:21 pm


"Ayo semangat TO
THE EXTREME!" seru pemuda bersurai putih tanpa berpikir kalau para
juniornya sudah setengah mati mengikuti latihan maraton yang dia usulkan
dan dia setujui sendiri a.k.a seenak udel aja tuh orang karena dia
ketua club tinju.
.
"Senpai! Istirahat dulu!" serumu yang disambut sorakan dari anggota lain yang sudah nyaris sekarat.
"Ini baru 10 kali keliling sekolah! Belum cukup untuk pemanasan TO THE EXTREME!"
"Ini bahkan lebih berat dari latihan karateku!" bentakmu.
.
Kau
adalah anak pemilik dojo karate dengan ayahmu yang menjadi guru
sekaligus pemiliknya. Sungguh, latihan yang kau jalani sejak kecil pun
tak pernah memaksamu hingga kaki dan badan nyaris terpisah. Berlebihan?
Oke, nga sampai segitunya tapi keliling sekolah Namimori Chuu sebanyak
20 kali hanya untuk pemanasan itu sudah keterlaluan banget!
.
"Senpai, kita adu kemampuan ya?" tantangmu. Kau sudah sering ikut kejuaraan dan pernah menyabet perak beberapa kali.
"Extreme! Kau yakin?"
"Yakin. Jika aku menang kau harus melakukan latihan sesuai porsi yang kuberikan."
"Memangnya
makanan pakai porsi? Aku terima TO THE EXTREME! Jika kau kalah maka aku
punya satu perintah mutlak TO THE EXTREME untukmu!"
"Siapa takut" padahal dalam hati kau lumayan gentar.
.
Yak,
karate vs street boxing. Napa jadi street boxing? Karena cara tarung
yang digunakan tak sepenuhnya mengikuti aturan tinju alias pake kaki
juga, lagian itu kan dilakukan di jalan jadi cocok aja dah. *alasan
maksa dan nga guna*.
.
"Hyaaa!" kau melompat untuk menyarangkan tendangan di dada pemuda bersurai putih jabrik.
.
Tendanganmu
ditahan olehnya dengan menyilangkan kedua tangannya di depan tubuh.
Kakimu mendarat di antara persilangan tangannya, dengan cepat ia
menangkap kakimu yang terperangkap. Kau berusaha menarik kakimu,
sayangnya cengkraman itu kuat sekali. Dengan cepat tangannya yang masih
bebas mengarah ke wajahmu. Tak bisa lari, kau memejamkan mata hingga
merasakan sebuah tepukan kecil di pipi kananmu.
.
"Kau
kalah." katanya dengan senyum 5 jari, kau mendengus kesal. Ternyata
meski kau bisa mengimbangi kecepatan seniormu ini, kau tetap tak bisa
menang melawan tenaga laki-laki.
"Ah..." desahmu kesal. Anggota
lainnya juga ikut down, hei ini kan pertarungan jadi nga salah kan kalau
ada menang kalah. "Baiklah, karena aku menang kuputuskan tiap latihan
kita pemanasan keliling sekolah 10 kali! Dan tak boleh di tolak TO THE
EXTREME!"
"Orz!" sahut mereka lemas. 10 lebih baik dari 20 kan?
"Dan kau, manager."
"I-iya senpai?" tanyamu gugup.
"Mulai sekarang kau dapat tugas tambahan!"
"Hukh, tugas apa?" pasrah saja lah, kerjaanmu bakal makin menggunung.
"Kau jadi manager pribadiku."
"Huh?" bingung. Manager pribadi?
"Yak, itu saja. Sekarang kalian bubar! Latihan selesai TO THE EXTREME!" serunya sambil melanjutkan larinya.
"Senpai
tunggu dulu!" kau mengejarnya, tak peduli sorakanan para anggota
lainnya. Susah payah kau mengejar kakak kelasmu yang super hyper active
itu. "Apa maksudnya jadi manager pribadi?!"
"Pikir sendiri TO THE
EXTREME!" katanya, larinya makin cepat hingga tak bisa kau kejar. Tapi
sepintas kau melihat rona merah di wajahnya.
"Tunggu, maksudnya
dia nembak aku?" kau akhirnya terpaku, blushing sendiri setelah mengerti
apa maksudnya dengan tugas tambahan sebagai 'manager pribadi'. "Dasar
senpai menyebalkan! Ngomongnya jangan berbelit-belit dong!"
.
.
.
RIN
: nyari ide tentang Ryouhei yang romantis susah lho! Kalo yang M mah
saya ada beberapa. Tapi karena ini edisi kecilnya kita pake T aja ya?
*dilempari buah busuk ama reader*


LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Mon Aug 20, 2012 12:21 pm


Sawada Tsunayoshi
alias Dame Tsuna, siapa pun di SMP Namimori pasti tahu dia. Akhir-akhir
ini sang Dame Tsuna tampaknya populer karena selalu ditemani oleh
Gokudera Hayato si separuh bule jenius yang galak dan nyebelin dan
Yamamoto Takeshi si atlit Baseball kebanggaan sekolah yang akhir-akhir
ini mulai tertarik dengan Kendo.
.
"Kok bisa kau jadi populer tiba-tiba, Tsuna-kun?" Tanyamu ketika sedang ada jam bebas.
"Eh...etto..., aku sendiri tak tahu Y/N-chan." Jawabnya gugup. Pasti ada yang bohong deh.
.
Keesokan
harinya kau melihat Ketua OSIS Namimori yang super duper angker ngumpul
bersama Tsuna and the geng. Karena penasaran kau pun mendekatinya dan
melihat dari tempat yang agak tersembunyi.
.
"Varia benar-benar membuat kepalaku mau pecah!" gerutu Gokudera. "Tapi mereka lumayan membantu kali ini."
.
Varia? Geng berandal?
.
"Maa,maa,
tenanglah Gokudera. Yang penting semua sudah selesai dan Tsuna sudah
sah menjadi pemimpin Vongola berikutnya. Vongola Decimo, pemimpin
keluarga Mafia terkuat di dunia! Ahahaha, aku makin tertarik dengan game
ini!"
"Ini bukan Game, Yakyuu baka!"
.
Mafia? Vongola Decimo?
.
"Kufufufu, ada pengintip rupanya."
"Gyaaa!" kau terlonjak kaget karena tanpa kau sadari ada pemuda berseragam Kokuyo berdiri di belakangmu. "A-aku nga nguping!"
"Y/N-chan?" suara Tsuna mengalihkan perhatianmu dari pemuda bermata bi-color. "Sedang apa, oh?! HIE?! Mukuro-kun!"
"Kufufufu, Tsunayoshi. Kau merindukanku?"
"Sebenarnya aku lebih khawatir pada Chrome." siapa lagi itu? Kau makin bingung. Tsuna tampak berbeda kali ini.
"Kufufufu, dia baik. Nanti juga dia akan ke rumahmu kan?"
"Tsu-Tsuna-kun?" kau berusaha mengerti situasi tapi tetap saja bingung. "Dia siapa?"
"Ah, maaf. Membuatmu kaget, Mukuro bukan orang jahat kok, hanya usil."
"Ha?" usil? Bukannya mesum?
"Kufufufu, kau itu tak lihat dia itu lucu? Membuatku gatal untuk mengganggunya."
"Mukuro, jangan ganggu dia. Dia temanku."
"Karena
Decimo yang meminta kali ini kulepaskan, Kufufufu." pemuda berambut
indigo itu bergabung dengan Hibari Kyouya yang sejak tadi mengawasi dari
jauh.
"Kau...mafia?"
"Yah, walau sebenarnya ingin kutolak
tapi aku adalah pemimpin Vongola berikutnya. Mereka menyebutku Decimo
yang artinya kesepuluh."
"Oh..., karena itu Gokudera menyebutmu jyuudaime?"
"Ahahahaha, ya gitu deh."
"Tsuna..."
"I-iya?"
"Kau
membuatku tertarik!" entah kenapa bukannya takut kau malah bersemangat.
Pemuda berambut coklat itu kaget karena ucapanmu yang tak terduga.
"Mulai sekarang aku juga akan bergabung dengan kalian!"
"Baka!
Otakmu sama saja dengan Yakyuu baka ini!" Gokudera yang mendengar
kata-katamu malah marah. Kau dengan sengaja melingkarkan tanganmu di
lengan kanan sang Decimo. Tentu saja Tsuna jadi kikuk dan wajahnya
memerah "Lepaskan tanganmu!"
"Tidak!" katamu ngotot.
"Maa,maa, makin banyak kawan makin bagus!" Yamamoto Takeshi menepuk-nepuk puncak kepalamu. "Selamat bergabung!"
"Jika kalian membuat onar di Namimori maka akan ku Kamikorosu!" Ancam Hibari sambil lalu.
"Hiii!"
teriakmu bersamaan dengan Tsuna, kalian kemudian saling pandang
akhirnya tertawa bersamaan. Hari-harimu kedepan pasti akan berat tapi
menyenangkan.
.
.
.
RIN : Nah, yang ini masuk K apa T? Aku bingung sendiri. Ini lebih mirip edisi gabungan dibanding edisi Tsuna. Maafkan aku!
Reader : TIADA MAAF BAGIMU! *bersiap lempar bom*
RIN : *Kabur*


LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Tue Aug 21, 2012 4:35 pm

kayaknya teen.. tp lebih bagus masukkan aku disana n cinta2an ama hibari *kaburrr panda
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Tue Aug 28, 2012 5:15 pm

ak nga ada ide tentang hibari maupun lambo *ditendang*
LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Tue Aug 28, 2012 5:30 pm

ayolah lirinaaa.... ato bikinin aku ama cow ini sbg hibarinya
one_shoot_story_with_all Medium700_1db4d97afd99c73dc6af5e0eac8e712f153
bucrat!! one_shoot_story_with_all 3016483767
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Tue Aug 28, 2012 5:38 pm

sapa tuh cowok bencong?

eh...makanya kasi ak masukan. settingnya, keadaannya atau type ratingnya
LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Tue Aug 28, 2012 5:41 pm

haaaaaaaaaaaa bencong?? itu xiao xiao bai.. cow bishounen.. cantik kan???

settingnya sekolah.. keadaan nya terserah.. taring M wkakwkakwka one_shoot_story_with_all 1154316523
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Thu Aug 30, 2012 8:11 pm

sapa tuh kau kau lebay? nga tertarik ama cowok itu.

rate M??? bah, mesti cari ide dari manga ecchi dan hentai nih
LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by furiez Fri Aug 31, 2012 7:51 am

ahahhahahaha panda
buat yg hot ya lirina..wakwkakwka
furiez
furiez
PALADIN

Jumlah posting : 3297
Reputation : 11
Join date : 2012-04-29
Lokasi : HEAVEN???

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by LIRINA Thu Sep 27, 2012 5:35 pm


Dengan ragu kamu
menggeser pintu ruang OSIS, takut akan tatapan mata sang prefek. Lewat
celah pintu yang baru bergeser sedikit kau mengintip, kosong, tak ada
siapapun. Kau pun menarik nafas lega dan masuk.
.
"Fuh...untung Senpai tak ada." kau pun meletakkan laporan klub seni yang dititip padamu.
.
Begitu
kau berbalik kau mematung, tubuhmu seakan kena sihir batu Medusa.
Pemuda yang kau kira tak ada ternyata sedang bersandar di sisi lain
tembok, disamping pintu masuk. Karena itu kau tak menyadarinya.
Ditangannya ada sebuah tonfa perak kesayangannya yang berputar-putar
seakan memperlihatkan kemarahannya padamu. Kau mundur beberapa langkah,
sementara pemuda berambut hitam legam itu mengunci pintu. Matilah kau!
Padahal selama seminggu kau sudah berusaha menghindarinya, kabur sejauh
mungkin dari pandangannya.
.
"Akhirnya kita bisa 'bicara'."
ucapan yang penuh penekanan, hingga kau bisa merasakan peluh menetes di
punggung dan pelipismu padahal ruangan ini cukup dingin.
"B-bicara...apa...senpai?" kau ingin lari tapi yakin dia malah akan berbuat buruk jika kau mencoba kabur.
"Apa maksudmu menghindariku?"
"T-tidak
ada. Hanya...tak ingin menganggumu, kau selalu bilang aku berisik kan?"
dia selalu mengataimu berisik, penganggu, tak berguna, dll. Tadinya kau
tak peduli tapi akhirnya kau bosan, menyerah untuk mengejarnya setelah
hampir 2 tahun kau berusaha. "Aku...menyerah... Senpai terlalu sulit
untuk kumengerti walau aku sudah berusaha."
"..." dia hanya diam, berdiri menyilangkan tangannya dihadapanmu.
"M..h, aku permisi senpai."
.
Kau
pun secepatnya melangkahkan kakimu ke pintu namun baru selangkah kau
melewati tubuhnya, tangan kekarnya terbentang di depanmu, mencengkram
erat lengan kananmu. Kau terdiam, menoleh padanya yang menatapmu tajam
seakan ingin merobekmu menjadi serpihan.
.
"Siapa yang
mengijinkanmu pergi?" tanyanya dingin. Jawabannya tak ada, kau hanya
ingin menjauh sebelum mendapat lebih banyak kata-kata yang menyakitkan
hati. "Aku belum memberi perintah."
"Aku bukan pelayan atau anak
buahmu yang setia mengekorimu walau kau perlakukan dengan kasar." kau
membalasnya dengan nada penuh kekesalan. "Aku manusia, bukan hewan
peliharaan yang menganggapmu segalanya meski kau sakiti. Aku punya
perasaan, punya batas kesabaran!" air mata sudah bersiap menetes, kau
menggigit bibirmu agar cairan itu tak sampai membasahi wajahmu.
"Herbivora...perempuan lemah, kau tak pantas membantahku."
.
Dia
mendorongmu hingga terlentang di meja kerjanya, punggungmu mengenai
dokumen yang bertumpuk hingga jatuh berserakan di lantai. Tangan kirinya
mencekikmu meski masih dalam tingkat medium, belum cukup untuk
membunuhmu namun tetap sakit. Mata kelabu sedingin es menatapmu dengan
tatapan tajam, seakan ribuan jarum menusuk jantungmu. Kedua tanganmu
terlalu lemah untuk melepaskan cengkramannya, ia menyeringai saat kau
mencoba melawan.
.
"Lepaskan aku."
"Kalau begitu memohonlah layaknya perempuan lemah. Selama ini kau selalu bersikap tak takut dan menantangku kan?"
"Aku
bosan mengikutimu, kau juga senang aku menghilang kan?" kau membalas
tatapannya dengan malas. "Aku mau pulang, ini sudah mau malam."
.
Dia
melepaskanmu, kau merasa agak lega namun sedetik kemudian begitu kau
berdiri, tubuhmu terhempas ke lantai. Saat kau mencoba bangun tangannya
mendorong kepalamu hingga kembali menyapa dingin dan kerasnya lantai
ruang prefek. Kedua kakimu ditindih lututnya, kedua tanganmu pun dikunci
dengan borgol di atas kepala. Mulutmu dibekap dengan kuat hingga kau
yakin nanti pasti ada bekas tertinggal.
.
"Memang ada yang
menunggumu? Kau kan sudah yatim piatu, paling yang ada di rumahmu
sekarang hanya...'tak ada'." kau memberikan deathglare maksimal padanya,
tapi dia hanya menyeringai "Aku tak suka tatapan matamu." desisnya
"Padahal kau lemah, sok, dan tak bisa apa-apa. Membuatku ingin
menghancurkan dirimu agar tak bisa lagi memandangku apa lagi muncul
dihadapanku!"
"MMMHHHH...!"
.
Kau menjerit tertahan
karena mulutmu disumpal oleh sesuatu yang entah apa tapi bukan itu yang
kau takutkan melainkan apa yang dilakukan oleh pemuda itu saat ini.
Dengan kasar dia menyingkap seragam bawahmu, membuat paha dan bagian
yang tadinya tertutup rok terekspose oleh matanya. Kau mencoba
menjatuhkannya dari kakimu yang ditindih namun percuma, dia lebih berat
darimu. Kini tangannya merayap dalam baju seragammu, mencari kait bra
yang menopang dadamu. Dalam sekali jentik dia membuka bra yang kaitnya
ada di bagian depan kemudian menaikkan seragammu. Kau menggeliat tak
nyaman ketika ia menciumi tubuhmu, menghisap dan mengigit dadamu,
menariknya dengan giginya. Ia tak peduli kau kesakitan, itu hanya
membuatnya makin beringas. Tangannya menyusup ke dalam kain putih yang
menutupi bagian bawahmu, bergerak naik turun sesekali menyusup makin
dalam menjamah bagian yang tersembunyi. Sekali tarik ia merobek kain
tipis itu, membuangnya sembarang. Ia menekuk kedua kakimu ke atas, kau
melihatnya menyeringai sekali lagi ketika mengetahui ketakutan mulai
merayap ke dadamu.
.
"Sekarang kau takut?" detik berikutnya
kau merasakan sesuatu memasuki tubuhmu, keras dan runcing. Kau tahu itu
hanya sebuah jari, tapi itu sungguh menyakitkan.
.
Kau
menggeliat, menendang, tapi yang kau dapat hanya tamparan dan ia
menambahkan satu jari lagi ke dalam tubuhmu. Tangannya bergerak cepat
menghujam ke dalam dirimu. Sakit, perih hingga kau siap meneteskan air
mata karenanya.
.
"Sakit eh? Tapi tampaknya belum cukup
untuk membuatmu menangis." ia menjilati jarinya yang tertutup lendir
bening bercampur cairan merah. Darahmu, kau langsung tahu. "Saatnya
permainan ke bagian utama."
.
Kau terbelalak ketika sesuatu
yang lebih besar melesak masuk ke dalam tubuhmu, mengoyakmu hingga kau
merasa akan mati saat itu juga. Kau menjerit, menangis, meronta
sementara pemuda itu menghantamkan miliknya dengan keras dan cepat.
Tanpa ampun, kau menahan rasa sakit yang mendera sementara ia melenguh
nikmat di atas penderitanmu. Kau bisa merasakan darah yang keluar dari
daerah kewanitaanmu, perih, sakit, hingga kau tak tahu mana yang lebih
sakit antara hati atau tubuhmu.
.
Hantaman demi hantaman
menghujanimu hingga kau tak tahu berapa lama kau telah menjadi alat
baginya. Detik dan menit terasa ratusan kali lebih lambat, dia masih
saja mencari titik kenikmatan dari tubuhmu yang sudah tak sanggup
melawan. Kau hanya bisa merintih kesakitan, menangis, membuatnya senang
dengan menyiksamu lebih, dan lebih. Kau marah padanya, kenapa dia selalu
kejam padamu? Kenapa hanya dirimu?
.
"Kau...masih saja menatapku begitu!"
.
Ia
kembali menghujani dirimu dengan keras hingga kau merasakan tubuhnya
menegang, ia menghantamkan miliknya makin keras dan cepat. Tubuhnya
melengkung kearahmu, meraup dadamu dengan mulutnya, menghisapnya dengan
kuat sementara ia menanamkan miliknya seutuhnya dalam dirimu. Kau merasa
sesuatu memenuhi bagian dalam dirimu, terasa panas, kau mengutuk
dirimu, mengutuk dirinya yang menanamkan benihnya dalam dirimu.
.
Senyum
puas terpancar di wajahnya, menatapmu yang tak berdaya di hadapannya.
Ia mengambil sebuah kamera, mengabadikan keadaanmu yang menyedihkan
bahkan dengan dirinya yang masih tertancap dalam dirimu. Kau tak tahu
harus apa, hanya rasa lelah dan sakit menderu hingga kau kehilangan
kesadaran. Sayup-sayup kau mendengar dia bicara.
.
"Sekarang, dan seterusnya kau harus melayaniku atau aku akan membuatmu lebih menderita."
.
.
.
RIN
: *ngumpet di belakang Daemon* hahahaha one_shoot_story_with_all 386329734 , Rate M untuk Hibari! Maaf ya
fans Hibari! one_shoot_story_with_all 839511580 Review dan request tetap di nanti. Silakan ikut poling
juga! *kabur* one_shoot_story_with_all 1078706086


LIRINA
LIRINA
Manager

Jumlah posting : 438
Reputation : 0
Join date : 2012-05-01

Back to top Go down

one_shoot_story_with_all Empty Re: one_shoot_story_with_all

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Page 1 of 2 1, 2  Next

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum